POLAROID CORPORATION
Sang pendiri perusahaan yang bisa meramal masa depan bisnis kamera
*Tahun 1937 Polaroid didirikan oleh
Edwind Land, Tahun 1948 pertama kali diproduksi kamera instant pertumbuhan pun
tingggi penjualan dari $142,000 s/d $ 1 Billion, dan pada tahun 1977 mencapai
puncaknya melebihi dari $1 Billion.
*Tahun 1980 setelah 43 tahun lebih
Edwin Land pensiun dan mengundurkan diri dari CEO dan pada tahun 1982 dia
menjual seluruh saham kepemilikannya di bursa.
*Tahun 1986 Polaroid menuntut kodak
atas pelanggaran hak paten sebesar $900 Million.
*Tahun 1988, Setelah tidak adanya
lagi pemegang saham Mayoritas seperti Edwin Land, ancaman untuk diambil ahli
oleh pihak lain pun terjadi dan yang pada saat itu adalah Shamrock Holding
ingin melakukan pembelian atas polaroid karena melihat masih adanya potensi dan
prospek yang bagus atas perusahaan dan kondisi harga saham Polaroid pada saat
itu Nilainya Undervalue.
*Sebagai bentuk pertahanan agar tidak
diambil ahli oleh perusahaan lain Polaroid melakukan dua upaya sekaligus
bersamaan untuk mengatasi harga saham mereka yang undervalue Yaitu dengan
Employee Stock Ownership Program (ESOP) dan Melakukan Repurchased Stock
(Pembelian Kembali Harga Saham).
*ESOP dilakukan untuk menaikan harga
saham dan lembar saham akan naik. ESOP juga dikeluarkan dalam rangka untuk
memberikan Signalling positif kepada Market yang menngambarkan bahwa kuatnya
Capital perusahaan sehingga dapat membagikan Saham.
*Repurchased Stock untuk mengurangi
jumlah saham yang beredar dan menurunkan nilai cost of Equity sehingga harga
saham pun akan naik.
*Perusahaan melakukan ESOP dan
Repurchased dengan menggunakan Hutang. Sebelum tahun 1988 levered perusahaan
hanya 0% artinya perusahaan sama sekali tidak memiliki hutang akan tetapi pada
tahun 1988 Levered perusahaan menjadi 56% jadi komposisi struktur modal
perusahaan menjadi berkisar 40% (Equity) dan 60%(Debt).
*sepuluh tahun terakhir 1986-1995
rata-rata penjualan hanya 3,6% dan setelah adjustment dari inflasi mungkin
hanya 0%. Kerugian terjadi di tahun 1988
(-$22Million),1993(-$51,3Million) dan 1995(-$140Million), dimana jika dilihat
akun yang menyumbangkan kerugian terbesar adalah Restructuring Expense. Restructuring
yang dilakukan perusahaan adalah Financial Restructuring dan Bisnis
Restructuring dan itu membutuhkan dana yang besar tahun 1988 ($151,9Milllion),
1993($44Million),1995($247Million).
*Harga Saham Polaroid tahun 1995
setelah dilakukannya ESOP,Repurchased Stock melalui Financial Restructuring dan
Bisnis Restructuring menjadi Over Value dimana nilai Intrinsic Value saham
$30,4 dan harga pasar saham $47,38.
*Polaroid merupakan perusahan
berbasis teknologi oleh karenanya membutuhkan jumlah capital yang besar untuk
Inovasi Teknologi melalui Research and
Developmentnya. Setelah Edwind Land Meninggalkan Polaroid, siklus bisnis
perusahaan sudah sampai tahap maturity dimana sudah banyak perusahaan
kompetitor dan pada saat itu pula Polaroid sudah tertinggal dalam hal teknologi
atas produknya. Di tahun 1993 – 1995 Penjualan Polaroid di negara asalnya US
menurun karena tertinggalnya Innovasi, sementara Penjualan di Luar Negeri
(Asia,Eropa,Kanada,America Latin) meningkat karena teknologi di luar negeri
masih tertinggal dibandingkan US.
*Posisi total Hutang Polaroid tahun
1995 adalah $727 Million dimana Long Term Debt nya yang akan jatuh tempo 6
tahun ke depan adalah sebesar $566,7 Million dan sebesar $39,7 Million harus
dibayar tahun 1996.
*Rating Bonds Polaroid saat ini
menurut Moodys dan S&P rating ada di BBB rating.
* Di akhir tahun 1995 Polaroid
membutuhkan Pendanaan besar dan cepat untuk ketiga Hal :
Inovasi Teknologi yang harus segera dilakukan cepat atas
produknya, Mengejar Expansi Penjualan Ke luar Negeri, Membayar Hutang yang akan
segera jatuh tempo selama 6 tahun kedepan.
*Bonds Merupakan Instrument keuangan
yang dapat memberikan pendanaan yang cepat bagi perusahaan.
*Harga saham Polaroid pada tahun 1995
Over Value dimana bisa juga dijadikan alternatif pendanaan lainnya yaitu dengan
melakukan Issuing New Stock.
*Berdasarkan Financial Flexibility
Polaroid tidak mungkin untuk menaikan Rating Bondsnya karena total hutang
Maksimum berdasarkan kriteria Bond Rating BBB saja sudah melebihi kapasitas
sebesar ($ 53 Million).
Untuk menaikan rating ke A Perusahaan
harus mengurangi hutang sebesar $ 208 Million
Untuk menaikan rating Ke AA
perusahaan harus mengurangi hutang sebesar $ 311 Million
Untuk menaikan rating ke AAA
perusahaan harus mengurangi hutang sebesar $ 426 Million
*Yang lebih memungkinkan bagi
Polaroid untuk memenuhi kebutuhan dananya adalah dengan Menurunkan Rating Bonds
dari BBB ke BB dimana Pada rating BB Polaroid akan mendapatkan total hutang
$925 million sehingga mendapatkan kelebihan dana dari Hutang sebesar $ 218
Million (945-727) yang dapat digunakan untuk melakukan Inovasi teknologi dan
Ekspansi Ke Luar Negeri.
*Menurunkan Rating Bonds Obligasi
tidak selamanya membuat perusahaan itu menjadi buruk, turunnya Bond rating akan
menaikan cost of debt dan menurunkan Cost of Capital. Sesuai dengan Trade off
theory untuk memaksimumkan nilai perusahaan penggunaan debt pada proporsi yang
optimal sangat diperlukan oleh perusahaan dimana seperti yang kita ketahui
proporsi hutang dan equitas pada polaroid selama ini berada pada kisaran 40%
Debt dan 60% Equity dan yang memungkinkan untuk proporsi struktur modal seperti
itu adalah pada rating BB.
*Keputusan Polaroid pada tahun 1995 yaitu
menggunakan debt dan menurunkan rating bonds menjadi BB akan tetapi begitu
tahun 1998 pada saat krisis ekonomi dunia Polaroid mengalami masalah dan
Bangkrut pada tahun 2000. Penggunaan
Debt akan optimal jika kondisi ekonomi dalam kondisi baik, jika dalam kondisi
krisis ekonomi perusahaan yang bermasalah adalah perusahaan yang menggunakan
proporsi debt lebih besar (High Levered-High Financial Risk).
*Berdasarkan Studi Harvard jika
Polaroid pada tahun 1995 menggunakan Equitas sebagai alternatif pendanaannya
dengan melakukan Issuing New Stock, maka mungkin Polaroid akan tetap bisa
bertahan hingga sekarang. Perusahaan yang menggunakan Equitas jalannya akan
susah dan lambat dibandingkan Perusahaan yang menggunakan Debt akan tetapi di
saat Krisis Ekonomi perusahaan yang menggunakan Equitas lah yang akan bisa
tetap bertahan Hidup dibandingkan perusahaan yang menggunakan debt.