Rabu, 30 November 2016

CARREFOUR BUSINESS CASE

CARREFOUR S.A
Perusahaan yang mampu bersaing karena keunggulan liquidity ratio

*Didirikan Tahun 1960, merupakan Industri Retail,dan fokus kepada kebutuhan hidup manusia setiap harinya sehingga tidak dipengaruhi kondisi ekonomi.

*Sebagai Retail Industry Carrefour Membutuhkan dua cost driver :
1 Short Term Investment untuk kebutuhan working capital (modal Kerja)
2 Long Term Investment untuk kebutuhan Building Construction, Acquitition Land / Cost of Land, Car transportation

*Carrefour strategi membangun storenya di kota-kota pinggiran dengan akses yang dipinggir jalan besar. Harga tanah dapat dibeli dengan murah sehingga cost tanahnya lebih murah 25 % dibandingkan kompetitornya (Traditional Store) yang letaknya di pusat kota.

*Carrefour beroperasi dengan rata-rata gross margin 15% dimana untuk tradional store rata-rata gross marginnya lebih besar 5 sampai 10 % dari Carrefour. Perusahaan bermain di Volume Penjualan dan tidak ada penjualan dalam bentuk satuan. Carrefour dapat menjual hingga dibawah Gross margin Traditional market lainnya mengidentifikasikan bahwa perusahaan mengenakan harga yang murah (Low Price), hal ini dikarenakan adanya spontaneous fund yang besar dari supplier dan tanpa bunga (Trade Notes Non Interest Bearing).  

*Flexibilitas dari Supplier dengan adanya Spontanous Fund (Trade Notes Non Interest Bearing) Yang Jumlahnya Besar membuat total Financing atau Liability pada perusahaan porsinya lebih besar dipengaruhi oleh hal tersebut. Akan Hal ini nilai  Net Working Capital menjadi negatif, Current Ratio Menjadi kurang dari satu dan Debt To Equity ratio menjadi semakin besar . Seolah-olah Carefour mengalami masalah dalam hal Liquiditas. Akan tetapi jika kita melihat Cash Conversion Cycle Carrefour bernilai Negatif 27 hari dan hal ini menandakan bahwa perusahaan benar-benar tidak memiliki masalah liquiditas bahkan memiliki kelonggaran waktu pembayaran kepada suppliernya hingga 27 hari sehingga Carrefour memiliki Excess Cash yang luar biasa banyaknya.

*Carrefour dapat mengolah  kelebihan uangnya dengan memanfaatkan kelonggaran waktu pembayaran selama 27 hari untuk keperluan lain.

*Investasi jangka panjangnya dalam bentuk Net Fixed Assets nilainya setiap tahun naik signifikan akan tetapi kenaikan tersebut tidak dibarengi dengan pendanaan jangka panjangnya sehingga bisa diindikasikan Carrefour menggunakan kelebihan uang kas dari hasil Investasi jangka pendeknya untuk mendanai Investasi Jangka panjangnya. Hal ini bisa kita katakan Carrefour melakukan Miss Matching pada pendanaannya.

*Penggunaan kelebihan kas yang dimiliki Carrefour untuk Investasi Jangka Panjangnya yang seharusnya di kembalikan kepada Supplier akan menjadi masalah buat perusahaan jika dalam keadaan resesi ekonomi dimana Supplier menginginkan uang mereka dibayar lebih cepat, maka Carrefour akan mengalami kesulitan pengembalian.

*Carrefour dapat bertumbuh dengan cepat dan dapat menghasilkan pertumbuhan 50 % setiap tahun selama tahun 1965-1971 dan pada akhir 1971 Carrefour sudah memiliki 16 Hypermarket, 5 store joint venture, dan 7 franchising Store.

*Akan pertumbuhan nya ini Carrefour dan Hypermarket lainnya pada saat itu memberikan efek negatif kepada kehidupan ekonomi setempat dimana sebanyak 40% dari traditional store yang beroperasi disaat itu bangkrut dan menghilang. Pemerintah setempat membuat beberapa peraturan untuk mengatasi hal itu mulai dari dengan membatasi jumlah kepemilikan lahan yaitu paling banyak 250 Sq Meter dengan jumlah total store yang bisa dibangun sebanyak 2 store. Selain itu Pemerintah juga mengenakan pajak yang besar untuk Hypermarket yaitu sekitar 50% pertahunnya.

*Sesuai dengan Visi Carefour “ Speed and Direction of Future Growth”. Pada awal tahun 1972 pihak Management Carrefour berpikir bagaimana mengatasi hal tersebut untuk pertumbuhan perusahaan berikutnya.  Perancis Hanya membutuhkan 2,2 Million SQ Meter untuk lahan Hypermarket dan sebesar 1,1 SQ Meter sudah dikuasai oleh Carrefour, berarti hanya setengah dari kapasaitas lahan Prancis yang dapat dikejar berikutnya. Perusahaan juga berpikir bagaimana jika expansi keluar dan model bisnis apa yang akan di terapkan Whole Owned, Joint Venture, Franchise. Untuk Expansi ke luar negeri pun negara mana yang sesuai dan yang terpilih.

* Bentuk Model Bisnis yang dilakukan adalah campuran (Mixed) dari ketiganya :
1.Whole Owned 100% - High Risk,High Return. Untuk 4 sampai 5 tahun ke depan Carrefour bisa mencoba untuk menguasai terlebih dahulu sisa lahan yang masih bisa untuk direbut di Perancis.
2. Joint Venture 10-50% - Medium Risk, Medium Return.
3.Franchise 0,2% * Sales dan 1% untuk non food Items – Low Risk, Low Return.

*Carrefour menjadi No. 1 di Perancis karena Competitive advantage yang dimiliki dimana selain dapat menjual dibawah margin traditional store lainnya, Carrefour dapat mempertahankan Current Ratio Nya <1 1="" adalah="" berdasarkan="" berkisar="" bersaing="" carrefour="" competitor="" current="" dan="" dapat="" dengan="" di="" dibandingkan="" disana.="" disana="" german="" hypermarket="" jika="" juga="" karena="" kecil="" lainnya="" lebih="" menjadi="" mudah="" negara="" o:p="" perancis.="" pilihan="" ratio="" sehingga="" sudah="" uk="" untuk="" yang="">

*Jika Berdasarkan Sales Growth Belgia merupakan Negara potensial yang dapat dipilihi carrefour untuk mengembangkan Expansinya.

* Untuk Pendanaannya Carrefour harus memperbaiki struktur modalnya dimana Investasi Jangka Panjang tidak boleh dibiayai oleh Pendanaan Jangka Pendek (Spontaneous Fund). Lebih baik Investasi Jangka Panjangnya didanai oleh Hutang jangka Panjang atau bisa dikatakan Carrefour harus mengambil hutang untuk memenuhi Investasi jangka Panjangnya karena Carrefour mampu untuk membayar Hutang bunga. Pilihan lainnya Carrefour Juga bisa melakukan Issuing New Stock. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar