BUTLER LUMBER COMPANY
Kasus shortage cash karena cash flow yang tidak lancar
*Didirikan Tahun 1981 sebagai
Partnership, dan Tahun 1988 Mark Butler membeli seluruh bagian dari Partner
yang lain dan merubahnya menjadi Private Company.
* Strategi Perusahaan Low Cost
Strategi melalui 4 P nya :
Produk : Produk Generik (Material
Mentah)
Price : Harga Produk murah, ada
flexibilitas ke customer dalam hal pembayaran
Promotion : Ada diskon pembelian atas
Quantity
Place : Growing Suburban City, dekat
dengan Railroad sehingga akses mudah dari supplied dan dekat dengan Customer.
Letaknya di Amerika sebelah utara dengan suhu yang extrem (dingin sekali saat
winter dan Panas sekali saat Summer). Penjualan paling besar terjadi saat musim
spring dan summer yaitu pada Quarter ke 2 dan ke 3 sepanjang april sampai
september, melayani kebutuhan pembuatan rumah baru dan maintanance.
*Bisnis ini belum ada kompetitior dan
Entry Barriernya rendah, Butler company juga memiliki track record yang baik.
Perusahaan juga mendapatkan Flexibilitas dari Supplier dalam hal waktu
pembayaran yaitu bisa melebihi dari credit Term dan dalam hal ini Butler tidak
pernah mengambil diskon pembelian selama dua tahun terakhir kepada suplier
karena selalu telat bayar dimana normal credit term untuk pembayaran antara 10
s/d 30 hari akan dapat diskon 2%.
*Perusahaan hanya memiliki sedikit
karyawan dan tidak memiliki sales represntative, semua penjualan secara
exclusive melalui telp dan tidak ada yang melakukan penagihan atau kontrol
pembayaran kepada konsumen sehingga Cash Conversion Cyclenya per days sangat
lama 60 sampai 70 hari.
*Pada tahun 1991 setelah beroperasi
selama 10 tahun perusahaan memproyeksikan penjualannnya akan meningkat
sebanyak 55% penjualan akan terjadi selama bulan april sampai september. Akan
tetapi perusahaan memiliki masalah shortage of cash untuk modal kerjanya.
Suburban National Bank yaitu bank yang selama ini perusahaan gunakan tidak
dapat meningkatkan limit kredit perusahaan yaitu $250,000 dimana perusahaan
sudah meminjam $247,000. Untuk menambahnya Perusahaan harus memiliki jaminan
property.
*Penawaran pinjaman lain datang dari
Northroup International Bank sebesar $465,000 dengan syarat butler harus
memutuskan hubungannya dengan Suburban National Bank dan Perusahaan harus
mengalihkan semua hutangya ke Northurp Int Bank. Interest juga dinaikan 2 %
dari yang sebelumnya atau 10,5%.
*Northroup Int bank juga
memproyeksikan bahwa penjualan perusahaan bisa mencapai $3,5 Million atau 30% .
ini Possible atau tidak??? Apa enggak
kegedean??
Kalau berdasarkan data Q1 penjualan
yang terjadi $718 ,sedangkan volume penjualan 55% terjadi di Q2 dan Q3 kalau
diasumsikan Q1 dan Q4 adalah 45% maka besarnya Q1 adalah 22,5% dan kita dapat
mengetahui bahwa total sales yang sesungguhnya itu adalah sekitar $ 3,1 Million
atau kenaikan sekitar 18%.
*Perusahaan ini cost drivernya
Short Term Investment dan butuh modal kerja (Net Working Capital)
yang banyak.
KENAPA BISA TERJADI SHORTAGE OF CASH? APAKAH KARENA INEFFISIENSI
PERUSAHAAN??
SHORTAGE OF CASH Terjadi karena adanya pertumbuhan sales dan untuk hal
itu pertumbuhan pendanaannya tidak seimbang dengan pertumbuhan investasinya.
Contoh Tahun 1988
Net Working Assets : (A/R +
Inventory) – (Account Payable+Accrued Expense)
Modal kerja (A/R + Inventory) = 171
+239 = $410
Spontaneous Funds(Account Payable +
Accrued Expense) = $ 148
NWA/NOWC = 410-148 = $262
NWA atau NOWC sebesar $262 dan Notes
Payablenya yang tersedia $105 tetap tidak mencukupi. Kebutuhan untuk mendanai modal kerjanya tidak
dapat dipenuhi baik itu dari Spontaneous Fund dan Notes Payable inilah yang
dijadikan alasan dari Butler untuk minta tambahan dana lagi.
Begitu juga di tahun-tahun
berikutnya, NWA selalu meningkat dan kebutuhan dana jangka pendeknya selalu
kurang. Bahkan Perusahaan menggunakan Long term investment dan Equity nya untuk
pendanaan jangka pendek (Miss matching).
NWA/NOWC meningkat wajar atau tidak??? Yah
wajar kalau kenaikan NWA itu disebabkan
oleh pertumbuhan SALES.
*Jika NWA/NOWC itu Positif atau Negatif bagus mana??? Baik itu Positif
maupun Negatif sama-sama punya tujuan dan konsekuensinya.
*Membandingkan jika menggunakan
Discount dari Suplier (Skenario A) dan Yang Tidak (Skenario B)
Butler sudah 2 tahun terakhir tidak
pernah menggunakan diskon 2% pembelian dari supplier, jika butler menggunakan
Diskon tersebut maka butler mendapatkan kelebihan income akibat dari diskon
tersebut karena costnya menjadi kecil. Selain itu total dana yang didapat untuk
shorterm debt dari skenario A menjadi $608 sedangkan skenario B $ 422. Jadi
lebih baik Butler memilih untuk menggunakan diskon yaitu Skenario A.
*Melihat Pertumbuhan Sales dari tahun 1988 sampai 1989 melalui Account
Receivable
Selisih AR 1988-1989 sebanyak $51
atau sekitar 18,6%
Sebesar $51 berapa yang disebabkan
oleh inefficiency dan berapa yang disebabkan oleh pertumbuhan.
Selisih DSO(Average Collect) tahun
1988-1989 = 39,7 – 36,3 = 3,4 hari
Sales per day tahun 1988 = 4,7
Due to change Periode = 3,4*4,7 = $
16,4 (Inefficiency)
Yang disebabkan karena sales = $51 -
$16,4 = $35
Jadi sudah dapat dibuktikan bahwa
shortage of Cash terjadi bukan karena kebocoran dari inefficiency akan tetapi
karena pertumbuhan Sales perusahaan.
*Butler Company Siklus Bisnisnya itu pada tahap Growth. HOW FAST
SHOULD YOUR COMPANY GROWTH?? DEPENDS ON
THE SPREAD
Kita harus melihat apakah butler
Company Pertumbuhan nya ini Wajar atau Kelebihan
Tahun 1988 ROE 11,5% dan ROIC = 9,4 % ROE > ROIC , spreed = 11,5-9,4 = 2,1
Tahun 1989 ROE 11,8% dan ROIC = 10,5%
ROE > ROIC , spreed = 11,8 -10,5 = 1,3
Tahun 1990 ROE 13,5% dan ROIC = 12,4%
ROE > ROIC, spreed = 13,5- 12,4 = 1,1
Jika dilihat Spreed perusahaan makin
lama makin turun bisa saja tahun 1991 spreed perusahaan dibawah 1,1. Hal ini
menandakan bahwa growth perusahaan terlalu ketinggian atau kebanyakan. Butler
Company harus mengurangi pertumbuhan salesnya.
Seperti yang diketahui bahwa
perusahaan memiliki proyeksi pertumbuhan 30 %
Exhibit 7 (jawaban Ibunya mengenai
Synsitivitas analysis) Dengan menggunakan skenario A maka Growth harus diturunkan
sebesar 20% menjadi 10% untuk mendapatkan tambahan Spread
Skenario A = 12,4%-10,5% = 1,9
Skenario B = 10,1%-10,5% = -0,4
LAIN-LAIN
*Apakah untuk menarik minat
investor perusahaan harus memaksimumkan
pertumbuhannya dari waktu ke waktu ?
Tidak, karena pertumbuhan tergantung
dari masanya (sk=iklus bisnisnya), apa bila tidak dimasa pertumbuhan harus
berhati2, harus sesua strategi, memaksimumkan pertumbuhan tidak harus tepat
dari waktu ke waktu.
*Apa Hubungan Pertumbuhan dengan
Profitabilitas ?
Lihat dari life Cyclenya, pertumbuhan
tidak selalu meningkatkan profitabilitas, pada saat declining profitabilitas
dapat turun, karena pada saat itu kompetitor makin banyak maka untuk mendorong
pertumbuhan makin sulit.
*Pecking Order Hipotesis : dalam
hubungan nya dengan signaling theory bahwa jika perusahaan ingin melakukan
ekspansi atau membutuhkan dana untuk investasinya perusahaan harus terlebih
dahulu menggunakan pendanaan internal yaitu dengan 1.retained Earning lalu
setelah dana internal sudah digunakan baru penggunaan dana External dimulai
dari 2. Debt lalu berikutnya adalah
3.Equity
*Cost of Capital untuk memutuskan investasi
kedepan akibat adanya ketidak pastian bukan mengevaluasi keputusan masa lalu.
* Spreed perusahaan dari tahun
ketahun pasti menurun dan mendekati nol, sebelum mendekati nol, maka harus
dicari solusinya atau diganti bisnisnya.
* Perusahaan pada fase Maturity
sebelum declining di karenakan pasar sudah jenuh dan kompetitor banyak,
perusahaan dalam hal ini bisa quit atau segera menjualnya. Apabila quit
terlambat maka asset sudah tidak bernilai. Jika terlambat harus memulai bisnis
baru atau melakuka inovasi secara cepat atau melakukan differensiasi, hanya
untuk semua itu butuh Cost Of Capital yang besar.
* ROE = ROIC + (ROIC – Interest )
Debt/ Equity
*ROIC =ukuran kinerja perusahaan
dalam menghasilkan laba jika hanya menggunakan dana internalnya saja (Sponteneous
Funds)
*ROE = ukuran kinerja perusahaan
dalam menghasilkan laba jika menggunakan dana internal dan External.
*Untuk meningkatkan ROIC perusahaan
harus meningkatkan Margin dan Turn Over. Akan
Meningkatkan Margin dapat menurun kan biaya sedangkan Meningkatkan turn
Over Menaikan Biaya, kedua hal ini bertolak belakang, oleh karenanya harus
dilihat dan dicari Margin dan Turn Over yang optimal.
*Mengapa Harga Saham Perusahaan Bisa
Under Value dan Over Value ???
Harga saham perusahaan bisa under
value dan over value setiap waktunya tergantung kondisi pasar. Oleh karena itu
perusahaan harus selalu menilai Fair Value dari harga saham setiap waktunya
agar perusahaan dapat mengeluarkan kebijakan terkait pendanaan dari luar jika
ingin menggunakan Equity Stock.
Jika harga saham Over Value perusahaan dapat
melakukan Issuing New Stock agar mendapatkan pendanaan dari luar, Jika harga
saham Under Value Perusahaan tidak tepat untuk melakukan Issuing New Stock.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar